Selasa, 11 Februari 2014



JUDUL PERCOBAAN
PERCOBAAN LARUTAN BUFFER

Disusun Oleh :
RENO 




 







JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN
POLITEKNIK KETAPANG
2014
PERCOBAAN LARUTAN BUFFER

RENO
NIM. 303 2013 262




Komponen penilaian laporan praktikum
No
Uraian yang dinilai
Persentase (%)
Nilai Laporan
1
Judul dan Tujuan
Mak. 5

2
Dasar Teori
Mak. 15

3
Hasil
Mak. 10

4
Pembahasan
Mak. 40

5
Kesimpulan dan saran
Mak. 15

6
Daftar pustaka
Mak. 5

7
Lampiran (data asli dan gambar/data lainnya hasil pengamatan)
Mak. 10

TOTAL NILAI
100



No
Nama
Jabatan
Paraf
Tanggal Dikumpulkan
1
Anto Susanto, S.ST., M.P.
Dosen Pengampu


2
A. Yani A.MD
Intrukstur/Teknisi





                                                                                         Ketapang, 3 Februari 2014



           Mengetahui;                                                                   
       Dosen Pengampu                                                                   Instruktur/Teknisi



Anto Susanto, S.ST., M.P                                                             A. Yani A.Md


 DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI............................................................................................................. i
BAB I PENDAULUAN........................................................................................... 1
          1.1 Tujuan Percobaan....................................................................................... 1
          1.2 Dasar Teori................................................................................................. 1
BAB II METODOLOGI........................................................................................... 2
          2.1 Alat-alat dan Bahan.................................................................................... 2
          2.2 Prosedur Kerja............................................................................................ 2
BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN................................... 4
          3.1 Hasil Pengamatan....................................................................................... 4
          3.2 Pembahasan................................................................................................ 4
BAB IV KESMPULAN DAN SARAN.................................................................. 8
          4.1 Kesimpulan................................................................................................. 8
          4.2 Saran........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9
LAMPIRAN
          4.3. Laporan Sementara
          4.4. Dokumentasi Lain
         


  BAB I
PENDAHULUAN

1.1.      Tujuan
1)            Membuat larutan buffer (percobaab A)
2)            Mernguju pH larutan buffer encer (percobaan B)
3)            Menguju pH larutan buffer yang ditambah sedikit asam atau basa (percobaan C)

1.2.      Dasar Teori
Larutan buffer atau penyangga merupakan larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
arutan buffer adalah campuran asam/basa lemah dan basa/asam konjugasinya yang dapat mempertahankan pH di sekitar daerah kapasitas buffer. Larutan buffer dibuat dari senyawa sitrat dan fosfat.  Larutan buffer berfungsi untuk mempertahankan pH. Maka dari itu digunakan larutan buffer pada suatu percobaan untuk menjaga pH agar tetap konstan, namun tidak berarti pH tidak akan berubah Perubahan dan gangguan yang besar dalam sistem dapat merubah pH meskipun telah ditambahkan buffer ke dalamnya. Hal ini karena buffer hanya menjaga agar pH tidak terlalu berubah signifikan dengan adanya perubahan konsentrasi ion hidrogen dalam sistem.




BAB II
METODOLOGI

2.1.      Alat dan Bahan
Percobaan
Alat
Bahan
Percobaan  A
Tabung reaksi
Pengaduk
Gelas ukur
Pipet tetes

Asam asetat (CH3COOH)  1 M
Natrium asetat (CH3COONa)  1 M
Ammonium hidroksida ( NH4OH) 1 M
Ammonium klorida (NH4CI) 1 M
Kertas indicator universal
Percobaan  B
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Gelas ukur
Pipet tetes
Larutan buffer I (diambil dari percobaan A)
Larutan buffer II (diambil dari percobaan A)
Kertas indicator universal

2.2.      Prosedur Kerja
1)            Pembuatan larutan buffer  (Percobaan A)
Sediakan 1 tabung reaksi beri label “buffer I”, isi dengan 5 mL asam asetat + 5 mL natrium asetat,kocok,Ambil dengan pipet, teteska 1 tetes pada kertas pH,keringkan,catat pH nya
Sediakan 1 tabung lagi beri label”buffer II”, isi dengan 5 mL ammonium hidroksida + 5 mL ammonium klorida,kocok,ambil dengan pipet,teteskan 1 tetes pada kertas pH,keringkan,catat pH nya
Ambil gambarnya



2)            Pengenceran larutan buffer (Percobaan B)
Sedikan 1 tabung reaksi,beri label“buffer 1 encer”,isi dengan 2 mL buffer I + 2 mL aquadest
Sediakan lagi 1 tabung reaksi,beri label“buffer I encer”,Isi dengan 2 mL buffer II + 2 mL aquadest
Ambil masing-masing dari tabung di atas dengan pipet tetes,uji dengan kertas pH,catat pH nya
Ambil gambarnya

3)            Penambahan sedikit asam/basa pada larutan buffer (Percobaan C)
Sediakan 1 tabung reaksi,beri label”1 tetes HCL+buffer I”,masukkan 2 mL buffer I,tambah 1 tetes HCL 0,1 M,Kocok,uji pH nya dengan kertas pH
Sediakan 1 tabung reaksi lagi,beri label “1 tetes NaOH+buffer I”,masukkan 2 mL buffer I,tambah 1 tetes NaOH 0,1 M,kocok,uji pH nya dengan kertas pH
Ulangi percobaan di atas dengan buffer II,sediakan 1 tabung reaksi,masukkan label “1 tetes HCL+buffer II”,beri 2 mL buffer II,tambah 1 tetes HCL 0,1 M,kocok,uji pH nya
Sediakan 1 tabung reaksi lagi,beri label “1 tetes NaOH + buffer II “,masukkan 2 mL buffer II,tambah 1 tetes NaOH 0,1 M,kocok,uji pH nya dengan kertas pH
Ambil gambarnya



BAB III
HASIL PENAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil
1)            Percobaan A ( Pembuatan Buffer)
Larutan
Besar pH
CH3COOH + NaCH3COO ( buffer I)
4
NH4OH + (NH4)2SO4 ( buffer II)
9

2)            Percobaan B (Pengenceran Buffer)
Larutan
Besar pH
2 mL buffer + 2 mL aquadest
CH3COOH + NaCH3COO
4
NH4OH + (NH4)2SO4
9

3)            Percobaan C ( Penambahan sedikit asam / basa pada Buffer)
Larutan
Besar pH
Besar pH
+ 1 tetes HCL 0,1 M
+ 1 tetes NaOH 0,1 M
CH3COOH + NaCH3COO
4
4
NH4OH + (NH4)2SO4
10
9

3.2.      Pembahasan
1)            Pengertian Larutan PenyanggaLarutan penyangga (buffer solution) adalah larutan yang mempunyai pH yang sangat stabil. Jika suatu asam atau basa ditambahkan pada larutan penyangga, maka pH tidak berubah secara signifikan. Dengan cara lain, menambahkan air ke dalam atau menguapkan air dari larutan pH juga tidak mengubah pH larutan buffer.



LARUTAN BUFFER

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmgfVVfye8-P_wwsTTaMjjcu_VDb9_OK2tKBJVwJjpbmbo3K97dfUfYIkq4Y5AWB-aAhkO_FtgIsCrOMydKNpIisfSU6O6uJ3q6DdVCjX7MSVyLBiDyWeaeVvomUtm1LlsaC2nMwCGvdU/s400/larutan+penyangga+buffer.jpg

2)           Cara Kerja Larutan Penyangga
Seperti yang telah diketahui dalam menghitung pH larutan, penambahan sedikit asam kuat akan mengubah pH larutan (kecuali larutan penyangga) secara drastis. Tetapi, ada suatu kondisi dimana pH harus dijaga supaya tetap konstan ketika asam atau basa ditambahkan ke dalam larutan. Larutan penyangga menjawab tantangan tersebut. Para ahli kimia sering menggunakan larutan buffer untuk mengatur pH sebuah reaksi.
Secara singkat, cara kerja larutan penyangga adalah ketika ion hidrogen ditambahkan pada larutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh basa di dalam larutan penyangga. Ion hidroksida juga akan ternetralisasi oleh asam. Reaksi netralisasi tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang banyak terhadap pH larutan penyangga.
Ketika menentukan asam untuk larutan penyangga, cobalah untuk memilih asam yang mempunyai nilai tetapan kesetimbangan asam (pKa) yang dekat dengan pH yang diinginkan. Hal ini akan memberikan larutan penyangga yang ekivalen terhadap asam dan basa konjugat untuk menetralisasi sebanyak mungkin H+ dan OH-.

3)            Cara Membuat Larutan Penyangga
Larutan penyangga secara sederhana dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa konjugatnya. Secara sama, larutan penyangga juga dapat dibuat dengan mencampurkan basa lemah dengan asam konjugatnya. Larutan penyangga bekerja secara bereaksi dengan asam atau basa yang ditambahkan untuk mengendalikan pH. Sebagai contoh, bayangkanlah sebuah larutan penyanga yang terbuat dari basa lemah amonia, NH3 dan asam konjugatnya, ion amonium (NH4+). Ketika asam klorida (HCl) ditambahkan pada larutan tersebut, amonia akan "merendam" proton (H+) dari asam menjadi ion NH4+. Karena proton telah terkunci dalam ion amonium, proton tidak dapat menjalankan aksinya untuk menurunkan pH larutan. Ketika NaOH ditambahkan pada larutan penyangga yang sama, ion amonium akan menyumbangkan proton yang tadi terkunci kepada basa menjadi amonia dan air. Dalam hal ini larutan penyangga menetralkan basa.
Seperti pada contoh di atas, larutan penyangga bekerja dengan menggantikan asam atau basa kuat dengan yang lemah. Proton asam kuat digantikan oleh ion amonium (sebuah asam lemah). Basa kuat OH- digantikan oleh basa lemah amonia. Penggantian ini menyebabkan larutan penyangga mempunyai kekuatan mengendalikan pH.

4)            Fungsi Larutan Penyangga
Larutan penyangga mempunyai kaitan erat dengan kehidupan. Penerapan larutan penyangga mudah sekali ditemukan dalam kegiatan sehari-hari. Beberapa fungsi larutan penyangga adalah:
a)            Pada sistem biologi
Dalam sistem biologi, larutan penyangga ditemukan pada air liur, usus, dan darah untuk menjaga supaya pH tetap konstan dan organ tubuh bekerja dengan semestinya. Sebagian besar enzim juga bekerja pada nilai pH tertentu.


b)            Dalam darah
Darah juga mengandung sistem buffer karena alasan berikut:
·               pH darah umumnya sekitar 7,4.
·               Jika pH darah selisih 0,5 saja, akan menyebabkan ketidaksadaran atau kondisi koma.
·               Karbondioksida dihasilkan lewat pernapasan dapat meningkatkan keasaman darah dengan membentuk ion H+.
·               Kehadiran ion hidrogen karbonat akan menghilangkan H+ yang berlebihan.
c)            Aplikasi larutan penyangga yang lain
Beberapa peralatan rumah tangga menggunakan cara kerja larutan penyangga. Di antaranya adalah:
·               Pada sampo, larutan penyangga digunakan untuk menjaga kebasaan supaya tidak mencederai mata.
·               Pada lotion bayi, menjaga pH supaya tetap 6 untuk mencegah perkembangbiakan bakteri.
·               Selain itu, sistem penyangga juga ditemukan pada tetes mata dan serbuk pencuci.




BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.      Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat di ketahui percobaan A ( Pembuatan Buffer) jika larutan CH3COOH + NaCH3COO (buffer I) menghasilkan besar pH 4 dan larutan NH4OH + (NH4)2SO4 (buffer II) menghasilkan besar pH 9.Pada Percobaan B ( penggenceran Buffer) pada larutan CH3COOH + NaCH3COO ditambahkan 2 mL buffer + 5 mL aquadest maka besar pH nya 4 dan larutan NH4OH + (NH4)2SO4  jika di tambahkan 2 mL buffer + 5 mL aquadest maka besar ph nya 9.Sedangkan pada percobaan C (Penambahan sedikit asam/basa pada buffer) larutan CH3COOH + NaCH3COO jika di tambahkan + 1 tetes HCL 0,1 M dan + 1 tetes NaOH 0,1 M maka besar pH nya 4 dan 4,sedangkan pada larutan NH4OH + (NH4)2SO4 di tambahkan + tetes HCL 0,1 M dan + 1 tetes NaOH 0,1 M maka  besar pH nya 10 dan 9.

4.2.      Saran
Sebaiknya praktikan menggunakan alat-alat praktikum yang steril dan juga bekerja aseptik dalam pembuatan media sehingga mendapatkan media yang baik untuk digunakan pada percobaan selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA


Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia, Jakarta.
Lim,D. 1998. Microbiology, 2nd Edition. McGrow-hill book, New york.
Schegel, G.H. 1993. General Microbiologi seventh edition. Cambrige University Press, USA.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta.
Volk , W. A & Wheeler. M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5. Erlangga,
http://anestasyaalmuchdar.blog.com/laporan-praktikum-mikrobiologi-pengolahan-%E2%80%9Clarutan-buffer-dan-media-pda%E2%80%9D/



    LAMPIRAN


Dokumentasi Percobaan




Tidak ada komentar: